Keterkaitan Pendidikan dan Moral
Seorang pendidik mempunyai andil
pada proses pembentukan karakter. Guru memiliki makna dipercaya dan dicontoh.
Secara tidak langsung juga memberikan pendidikan karakter pada peserta
didiknya. Oleh karena itu, profil guru seharusnya memiliki sifat-sifat yang
membawa peserta didiknya ke arah karakter atau etika yang kuat atau baik.
Moralitas adalah sopan santun,
segala sesuatu yang berhubungan dengan kebaikan. Bertingkah laku baik, bagi
peserta didik seharusnya terwujud dalam seluruh pola kehidupan yang berarah
kepada keluarga, guru dan teman. Untuk melihat sikap batin maupun perbuatan
lahir dibutuhkan suatu alat, yakni ukuran moral berdasarkan pengalaman dan
pengamatan, kiranya daapt kita katakana bahwa sekurang-kurangnya kita mengenal
adanya dua ukuran yang berbeda, yakni ukuran yang ada dalam hati kita dan
ukuran yang dipakai oleh orang lain waktu mereka menilai diri kita.
Guru dituntut untuk profesional
memberikan makna bagi sarjana pendidikan yang akan menjadi penopang estafet
mendidik anak bangsa untuk memberikan suatu realita contoh dari diri mereka.
Jika moral dan etika buruk, maka buruk juga sikap guru di mata anak didiknya
dan terkadang anak didik menjadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari mereka,
untuk mencapai etika dan moral yang baik kepada siswa. Sudah selayaknya guru
yang profesional mampu mengkontruksikan kembali perencanan pendidikan yang
dilakukan kepada anak didik untuk mendapatkan apresiasi yang baik dari anak
didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar