Senin, 20 Juni 2016

Hilangnya Semangat Peserta Didik untuk Mengikuti Kegiatan Ibadah di Bulan Ramadhan, Baik di Linngkungan Tempat Tinggal Maupun di Sekolah. Apa penyebabnya? (ROHANIYAH 8B)



Keistimewaan Belajar di Bulan Ramadhan

Puasa adalah melatih diri kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang lembut, baik hati, fikiran, prasangka, kepekaan dan lain sebagainya. Allah menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai nilai tambah atau bonus dari pahala ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan. Menjalankan ibadah di bulan Ramadhan memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan mengerjakannya di bulan-bulan yang lain. Seperti, mengerjakan ibadah sunnah di bulan Ramadhan pahalanya seperti mengerjakan ibadah fardhu di bulan yang lain dan mengerjakan ibadah fardhu di bulan Ramadhan pahalanya Allah lipat gandakan menjadi 70 kali lipat.
Di bulan Ramadhan sebagaimana yang telah disinggung di atas, semua kegiatan ibadah dilipat gandakan nilai pahalanya dibandingkan dengan mengerjakannya di bulan yang lain. Meskipun sedang menjalani ibadah puasa, aktivitas belajar peserta didik tidak boleh dikurangi apalagi sampai dihentikan. Banyak peserta didik yang sedang menjalani ibadah puasa, lebih memilih mengurangi kegiatan belajar karena dikhawatirkan akan mudah lelah. Padahal, dalam melakukan aktivitas belajar selama itu tidak berlebihan sangat dianjurkan. Justru, jika peserta didik bermalas-malasan dan menghabiskan waktu dengan banyak tidur akan mengakibatkan tubuh tidak bertenaga dan olah pikir menjadi terhenti. Meskipun tak dapat dimungkiri dalam menjalani kegiatan belajar, rasa kantuk akan sering menyerang sehingga konsentrasi peserta didik dalam menerima materi terganggu. Oleh karena itu, orang tua dan guru harus merencanakan pembelajaran selama bulan Ramadhan tersebut secara maksimal karena berkah bulan Ramadan salah satunya bisa melalui aktivitas belajar sehingga nilai amaliah tercapai secara maksimal. Dengan kata lain, sebanyak apapun pahala orang tersebut, kalau ibadahnya tidak menimbulkan kegiatan positif dalam kehidupan sehari-hari maka menjadi sia-sia juga.
Hal tersebut dijelaskan dalam hadits Nabi “Man shooma romadhoona iimaanan wahtisaaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbihi” (Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan semata-mata karena Allah niscaya diampuni baginya dosa-dosa kecil yang telah lalu).
Keistimewaan bulan Ramadhan sebetulnya bisa kita telisik dari rangkaian hurufnya berdasarkan huruf hijaiyah. Di bulan Ramadhan Allah mencurahkan kasih sayang-Nya melalui berbagai aspek ibadah. Bahkan, non muslim pun terkadang mendapatkan rizqi di bulan Ramadhan, itu semua karena Allah memberikan kasih sayang-Nya yang tak terhingga. Banyak nilai-nilai ibadah yang bisa mengantarkan kita kepada ampunan Allah atas dosa-dosa kita – bahkan yang telah lalu.